Monday, January 20, 2020

MAKALAH RAPAT LENGKAP


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sebuah organisasi merupakan suatu komunitas yang terdiri dari kelompok-kelompok individu yang dihimpun dalam berbagai departemen atau bagian. Meskipun demikian, mereka merupakan satu kesatuan. Rapat merupakan sarana untuk mencapai kesepakatan bersama. Sayangnya, tidak setiap orang menyukai rapat karena berbagai alasan. Rapat yang efektif harus didukung oleh suatu strategi dan diselenggarakan di tempat yang sesuai dengan penataan ruang sesuai standar. Keberhasilan rapat juga ditentukan oleh pimpinan rapat yang baik.
Rapat yang efektif menghasilkan keputusan yang baik dan membangun rasa kebersamaan. Sebaliknya, rapat yang tidak efektif hanya menyia-yiakan waktu. Rapat bukan aktivitas yang dapat diselenggarakan tanpa biaya. Jadi, rapat yang tidak efektif tidak menghasilkan sesuatu selain keputusan yang tidak tepat dan pemborosan waktu. Untuk mewujudkan rapat yang efektif diperlukan perencanaan yang matang, tujuan yang pasti, dan penyusunan agenda yang rinci. Saat rapat terakhir, setiap peserta mengetahui hasil rapat seutuhnya.
Dan dalam makalah ini, kami akan membahas tentang Manajemen Rapat. Supaya kita semua dapat mengetahui lebih luas lagi tentang apa saja yang termasuk dalam rapat yg efektif dan efesien

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa Itu Definisi Dari Rapat ?
2.      Apa Saja Macam – Macam Dari Rapat ?
3.      Bagaimana Langkah – Langkah Agar Rapat Dapat Berjalan Secara Efektif Dan Efisien ?
4.      Bagaimana Tahap- Tahap Dalam Memimpin Rapat Secara Efektif ?
5.      Bagaimana Tata Tertib Dalam Rapat ?
6.      Bagaimana Etika Rapat Dan Gaya Komunikasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Definisi Rapat
1.      Definisi Rapat
Rapat adalah berkumpulnya sekelompok orang untuk menyatukan pemikiran guna melaksanakan urusan perusahaan. Dalam ini membahas rapat formal yang melibatkan empat orang atau lebih, rapat organisasi dimaksudkan untuk berkomunikasi, perencanaan, penetapan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, atau pemberian motivasi kepada armada penjualan. Agar berlangsung efektif, penyelenggaraan rapat perlu direncanakan. Rapat hal yang tak asing lagi di kalangan manajemen dan profesional. Bahkan sebagian besar orang penting menghabiskan waktunya untuk rapat dan rapat. Pada dasarnya rapat itu diadakan untuk mencapai persamaan persepsi, strategi, tujuan serta merencanakan langkah-langkah yang akan diambil oleh manajemen. Tapi sayangnya, jarang sekali rapat yang berlangsung efektif. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Wall Street Journal, rapat justru membuat waktu tidak produktif di kantor.
Rapat (conference atau meeting) merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk  mendapatkan mufakat melalui musyawarah  untuk pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan. Rapat merupakan sarana untuk mencapai kesepakatan bersama. Sayangnya, tidak setiap orang menyukai rapat karena berbagai alasan. Rapat yang efektif harus didukung oleh suatu strategi dan diselenggarakan di tempat yang sesuai dengan penataan ruang sesuai standar. Keberhasilan rapat juga ditentukan oleh pimpinan rapat yang baik.
Berdasarkan beberapa pengertian tentang rapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan rapat ialah pertemuan atau kumpulan dalam suatu organisasi, perusahaan, instansi pemerintah baik dalam situasi formal maupun nonformaluntuk membicarakan, merundingkan, dan memutuskan suatu masalah berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
2.      Tujuan Rapat
Rapat ada yang bersifat rutin dan ada yang bersifat kontemporer (sewaktu-waktu) atau bila terjadi suatu peristiwa yang luar biasa. Beberapa tujuan diadakannya rapat, yaitu:
a.       Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu permasalahan.
b.      Untuk menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
c.       Sebagai alat koordinasi antarintern atau antarekstern.
d.      Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi pada masalah-masalah yang sedang terjadi.
e.       Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
f.       Menampung semua permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat), dll.

3.      Syarat – Syarat Rapat Yang Baik
a)      Persiapan rapat.
Persiapan rapat harus dirancang dan dilaksanakan oleh panitia penyelenggara rapat. Secara garis besar persiapan yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Penentuan tujuan rapat dan acara rapat.
2. Penentuan waktu, tanggal, hari, tahun.
3. Penentuan tempat.
4. Akomodasi.
5. Konsumsi.
6. Media/peralatan.

b)   Pelaksanaan rapat.
1. Suasana rapat berlangsung terbuka.
2. Para peserta rapat berpartisipasi aktif.
3. Adanya kendali dari ketua rapat
4. Hindarkan debat kusir.
5. Bahasa harus komunikatif.
6. Hindarkan monopoli ketika berbicara.
7. Terdapat keputusan dan kesimpulan rapat.
8. Adanya notulen.
9.   Acara rapat.
10. Media rapat.
11. Waktu.

2.2  Macam – Macam Rapat
Orang-orang sering menggunakan kata rapat dalam keseharian. Baik ketika situasi formal maupun tidak formal. Dalam setiap kegiatan rapat tentu mempunyai tujuan rapat dan jenis rapat yang berbeda.
Rapat terdiri atas beberapa jenis, tergantung cara pandangnya atau segi peninjauannya :
a)   Berdasarkan tujuan.
1. Rapat Penjelasan.
Rapat penjelasan adalah rapat yang diselenggarakan untuk tujuan menyampaikan penjelasan kepada para peserta rapat dari pimpinan.
2. Rapat Pemecahan Masalah.
Rapat pemecahan masalah diselenggarakan untuk menemukan pemecahan tentang suatu masalah yang sedang terjadi atau dihadapi.
3. Rapat Perundingan.
Rapat perundingan adalah rapat yang diselenggarakan dengan tujuan menghindari timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak merugikan kedua belah pihak.
b)    Berdasarkan sifat.
1. Rapat formal.
Rapat formal adalah rapat yang dilaksanakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu, sesuai dengan aturan yang berlaku dan semua peserta rapat memperoleh undangan.
2. Rapat informal.
Rapat informal adalah rapat yang dilaksanakan secara tidak resmi dan tidak berdasarkan suatu rencana yang bersifat resmi.
3. Rapat terbuka.
Rapat terbuka adalah rapat yang dapat dihadiri oleh seluruh anggota organisasi. Materi rapat yang dibahas merupakan masalah yang tidak bersifat rahasia.
4. Rapat tertutup.
Rapat tertutup adalah rapat yang diselenggarakan untuk kalangan tertentu dalam suatu organisasi, biasanya yang dibahas hal-hal yang menyangkut maslah yang sifatnya rahasia (tidak atau belum boleh diketahui oleh umum).

c)   Berdasarkan jangka waktu.
1. Rapat mingguan.
Rapat mingguan adalah rapat yang diselenggarakan secara rutin setiap minggu, guna membahas masalah-masalah yang bersifat biasa yang dihadapi oleh setiap seksi atau subseksi.
2. Rapat bulanan.
Rapat bulanan adalah rapat yang diselenggarakan setiap bulan dengan rutin, guna membahas masalah-masalah yang bersifat biasa yang dihadapi oleh setiap seksi atau subseksi.
3. Rapat semester.
Rapat semester adalah rapat yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali, guna mengadakan evaluasi hasil kerja selama setengah tahun dan mencari serta menentukan rencana-rencana selanjutnya untuk waktu enam bulan berikutnya.

4. Rapat tahunan.
Rapat tahunan adalah rapat yang diadakan sekali setahun yang bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan hasil dari rencana jangka pendek dan jangka panjang.
d)   Berdasarkan frekuensi.
1. Rapat rutin.
Rapat rutin adalah rapat yang waktunya sudah tertentu aRapat rutin adalah rapat yang waktunya sudah tertentu atau biasa, missal mingguan, bulanan, dll.
2. Rapat insidental.
Rapat incidental adalah rapat yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu, karena adanya masalah yang memerlukan penanganan dengan segera.
e)   Berdasarkan nama.
1. Rapat kerja.
Rapat kerja adalah rapat atau pertemuan para karyawan dan pimpinan guna membahas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi.
2. Rapat dinas.
Rapat dinas adalah rapat yang membicarakan masalah kedinasan atau pekerjaan (biasanya dilakukan oleh orang-orang yang bertugas di instansi pemerintah).

2.3  Langkah-Langkah Agar Rapat Berjalan Secara Efektif Dan Efisien

1.      Langkah – Langkah Agar Rapat Berjalan Secara Efektif

a.       Lakukan perencanaan dengan menentukan siapa saja yang akan diundang untuk mengikuti rapat serta apa tujuan dilakukannya rapat itu. Dengan begitu, dapat mengetahui topik dan informasi apa yang akan dibahas di dalam rapat.
b.      Tentukan tujuan dari diadakannya rapat, sehingga saat memulai rapa bisa langsung mengajak peserta untuk fokus kepada tujuan itu. Tujuan ini juga akan menjaga agar pembicaraan dalam rapat tidak jauh melenceng.
c.       Susun daftar pembicaraan yang akan dilakukan dalam rapat kemudian bagikan kepada setiap peserta rapat. Hal ini untuk memudahkan peserta agar langsung berdiskusi dan membuka jalan untuk setiap opini atau ide yang hendak diutarakan.
d.      Langsung mulai rapat sesegera mungkin setelah para peserta hadir dan bila pembicaraan mulai menjauh dari topik rapat, maka sebagai pemimpin harus bisa membawanya kembali ke topik semula.
e.       Catat isi rapat, setiap opini, dan pertanyaan yang diajukan dalam rapat. Seandainya ada beberapa hal yang belum bisa dipastikan saat itu, buat catatan khusus agar nantinya bisa diselesaikan atau dibicarakan dalam rapat selanjutnya.
f.       Buat rangkuman saat rapat telah selesai untuk memastikan bahwa pemaham setiap orang yang hadir sudah sama. Hal ini juga untuk menghindari terjadinya salah persepsi setelah mereka keluar dari ruang rapat.

2.      Langkah – Langkah Agar Rapat Berjalan Secara Efisien

a.       Menyiapkan agenda rapat yang memuat tentang peserta rapat yang hadir, daftar terperinci butir-butir yang akan dibahas, waktu dan tempat penyelenggaraan rapat, serta waktu berakhirnya rapat.
b.      Membagikan agenda rapat sebelum rapat dimulai sehingga peserta rapat dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti rapat dengan baik.
c.       Menghubungi peserta rapat sebelum rapat dilaksanakan untuk memastikan bahwa peserta rapat benar-benar siap mengikuti rapat.
d.      Meminta kepada para peserta rapat untuk meneliti agenda rapat karena mungkin ada tambahan agenda dari peserta rapat.
e.       Menegakkan parameter waktu yang specifik.Rapat hendaknya dimulai tepat waktu.
f.       Menjaga bahasan yang terfokus pada hal-hal berikut : rapat hendaknya terfokus pada masalah pokok, minimalkan penyelaan atau interupsi, gangguan, dan komentar.


2.4    Tahap  - Tahap Dalam Memimpin Rapat Secara Efektif
1. Tahap persiapan
Satu hal yang harus dilakukan sebelum rapat dilaksanakan adalah melakukan persiapan. Ada beberapa saran yang perlu dipersiapkan oleh seorang pemimpin rapat untuk pelaksanaan rapat yang baik dan efektif.
a.       Pertama, seorang pemimpin rapat harus menetapkan tujuan. Apa yang ingin dicapai dari rapat harus ditetapkan lebih dulu. Hal ini bertujuan supaya rapat benar-benar fokus pada hasil akhir yang ingin dicapai.
b.      Kedua, membuat agenda rapat. Kita harus menuliskan apa saja kegiatan atau acara yang akan dilakukan dalam rapat. Agenda rapat yang telah dibuat harus segera diedarkan jauh hari sebelum rapat dilaksanakan. Selain itu, apabila ada sebuah salinan dokumen yang akan dibahas sebaiknya juga diberikan jauh hari sebelum rapat di mulai. Hal ini bertujuan supaya semua anggota dalam rapat bisa bisa membaca salinan dokumen tersebut. Jadi, ketika rapat mereka sudah menguasai bahan yang akan dibahas.
c.       Ketiga, menentukan batasan waktu. Ingat rapat yang baik harus memiliki waktu yang jelas, sehingga rapat  tidak ngelantur atau molor. Rapat yang tidak memiliki batasan waktu akan cenderung bias dan membuat anggota rapat bosan atau mereka merasa telah membuang waktu sia-sia.
d.      Keempat,  membagi tugas. Sebagai pemimpin rapat Anda jelas tidak bisa melakukan segala hal sendiri. Misalnya untuk menuliskan hasil rapat, menuliskan hasil diskusi atau yang lain. pastikan Anda sudah menunjuk seseorang yang bertugas untuk itu. Supaya ketika rapat selesai Anda mempunyai hasil tertulis sebagai bukti nyata hasil rapat yang sudah dilaksanakan.

2. Tahap Kegiatan
Dalam tahap kegiatan ada beberapa saran yang perlu dilakukan oleh pemimpin rapat.


a.      Membuka rapat
Dalam  ini pemimpin rapat bisa membuka kegiatan rapat dengan memberikan salam, menjelaskan maksud dan tujuan rapat diadakannya rapat. Hal ini supaya anggota tahu dari awal apa yang ingin dicapai dari rapat tersebut dan mengapa rapat itu diadakan. Kemudian bisa dilanjutkan dengan membacakan agenda kegiatan yang akan dilaksanakan.
b.      Memastikan setiap agenda dapat dilaksanakan dengan baik
Sebagai pemimpin rapat, kita harus memastikan juga bahwa semua agenda yang akan disajikan dalam rapat dapat dilaksanakan dengan baik dan terstruktur. Selain itu pastikan juga setiap anggota tahu bahwa setiap agenda atau kegiatan yang dilakukan memiliki batasan waktu.
c.       Memastikan anggota memperoleh kesempatan yang sama dalam berpendapat
Salah satu tujuan umum rapat adalah untuk mengambil sebuah keputusan atau penyelesaian sebuah masalah. Untuk itu kita sebagai pemimpin rapat harus memastikan  bahwa setiap anggota rapat memperoleh hak yang sama untuk berpendapat.
d.      Memastkan tidak ada salah seorang anggota yang mendominasi diskusi
Hal yang paling umum terjadi dalam rapat adalah munculnya satu atau beberapa pihak yang mendominasi diskusi. Hal ini sering kali membuat pemimpin rapat kuwalahan,  terlebih jika orang yang mendominasi diskusi adalah orang yang dianggap memiliki kompetensi atau wewenang tertentu. Ini jelas harus dikendalikan. Sebagai pemimpin kita harus tahu kapan kita menghentikan seseorang dalam berbicara kalau dirasa ia ingin mendominasi. Dalam hal ini keberanian dan ketegasan sangat diperlukan. Supaya tidak berat dalam memimpin diskusi, pastikan sudah menjelaskan waktu yang diberikan kepada tiap orang dalam berpendapat dan berapa kali mereka memiliki kesempatan berpendapat. Jadi seandainya ada yang berbicara bertele-tele atau ingin mendominasi bisa memotong karena alasan waktu. Dan mengalihkan ke anggota lain dengan alasan batasan berpendapatnya sudah habis.  Ini jelas lebih baik. Selain orang dipaksa untuk disiplin waktu mereka juga dipaksa untuk berpendapat secara efisien karena jika tidak mereka malah bisa kehilangan kesempatan berpendapat.
e.      Memaparkan keputusan yang telah diambil
Jika sudah final maka pemimpin rapat harus membuat keputusan dan memaparkan hasil keputusan yang diambil dalam rapat.  Setiap keputusan yang diambil pastikan adalah keputusan yang paling baik dan bijak untuk kesejahteraan semua anggota. Supaya tidak menimbulkan ketidakpuasan pada beberapa anggota yang kurang setuju dengan keputusan yang diambil pastikan kita sudah memaparkan alasan kenapa keputusan itu diambil. Ini akan lebih baik dari pada tidak dijelaskan alasannya.
f.      Menutup rapat
Setelah hasil keputusan diambil, selanjutnya adalah menutup rapat. Dalam penutupan ada beberapa saran yang bisa Anda lakukan. Melakukan evaluasi segera dari hasil rapat. Anda bisa mengatakan bahwa rapat berjalan dengan baik, diskusi berjalan dengan efektif, setiap agenda bisa diselesaikan dengan tepat waktu, sehingga akhirnya menghasilkan sebuah keputusan. Setelah itu Anda bisa menyampaikan keputusan yang telah diambil.  Kemudian dilanjutkan dengan ajakan untuk menindaklanjuti keputusan. Setelah itu tutup.
Catatan:
Jika akan ada rapat lanjutan pastikan memberitahukan hal ini kepada semua anggota sebelum rapat ditutup.

g. Follow up atau tindak lanjut
Setiap rapat yang efektif akan selalu memunculkan tindakan nyata untuk menindaklanjuti keputusan yang telah diambil. Untuk itu pastikan setelah rapat selesai setiap anggota rapat segera diberikan notulen dalam bentuk draf.  Hal ini untuk memastikan setiap anggota rapat memegang hasil rapat. Karena ada kemungkinan beberapa anggota tidak mencatat apa-apa yang sudah diputuskan.  Follow up juga penting untuk mengevaluasi jalannya rapat atau hasil rapat.

2.5    Tata Tertib Dalam Rapat
Agar rapat bisa mencapai maksud dan tujuannya, hendaknya rapat harus dikelola dengan baik dan harus mengetahui tata tertib rapat yang memenuhi kriteria sbb:
1.  Tepat waktu dalam memulai rapat.
2.  Agenda rapat dirumuskan atau disusun dengan baik sehingga peserta rapat dapat mengetahui susunan acara rapat.
3.  Setiap peserta saling menghargai pendapat yang dikemukakan peserta lain.
4.  Adanya partisipasi dari peserta rapat.
5.  Bersifat terbuka, artinya bersedia menerima kritik dan saran dari peserta lain tanpa emosi.
6.  Dengan tidak melihat siapa yang berbicara, tapi setiap peserta mau mendengar pendapat orang lain.
7.  Tidak ada peserta yang terlalu dominan selama pertemuan.
8.  Perdebatan bisa terjadi tanpa harus menjatuhkan peserta lain atau emosi, namun saling melemparkan argumen yang kuat tanpa menindas yang lainnya.
9.  Setiap argumen atau pertanyaan yang diajukan disampaikan secara singkat, jelas dan lugas.
10.Pemimpin rapat dapat membimbing acara sampai pada akhir rapat walaupun terjadi perdebatan atau pro-kontra pendapat. Jadi pemimpin rapat harus dapat mengendalikan rapat sehingga masalah dapat dipecahkan untuk mengambil kesimpulan.
11.Selalu ada kesimpulan yang diambil berdasarkan argumen-argumen yang disetujui bersama.
Agar rapat dapat berhasil dengan baik, terlebih dahulu harus dibuat susunan acara rapat  yang merupakan urut-urutan jalannya rapat, mulai dari pembukaan rapat sampai dengan rapat ditutup yaitu :
a.       Pembukaan
b.      Pembacaan susunan acara rapat
c.       Pembahasan materi rapat
d.      Lain-lain
e.       Penutup
Susunan acara rapat dibacakan dan sebelum rapat dimulai dibagikan kepada seluruh peserta rapat, sehingga peserta rapat dapat mengetahui agenda rapat dan susunan acara rapat sehingga rapat dapat berjalan dengan tertib. Jadi tata tertib rapat merupakan suatu aturan rapat yang biasanya dibacakan atau dibagikan kepada peserta rapat sebelum rapat dimulai dengan tujuan agar rapat dapat berlangsung dengan tertib dan tidak membuang-buang waktu secara percuma, sehingga tidak akan mendengar lagi keluhan pegawai, ”Apa sih, gunanya rapat?”.

2.6    Etika Rapat Dan Gaya Komunikasi
Salah satu etika yang harus dipahami dan diterapkan adalah etika rapat. Ketika akan melaksanakan pertemuan ( bisnis atau rapat ) maka perhatikanlah prosedur dan etika rapat. Yang dimaksud dengan etika rapat adalah norma, nilai, kaidah, atau ukuran tingkah laku yang baik ketika melakukan rapat.
Gaya komunikasi sebenarnya merupakan bagian dari etika rapat. Pada saat pertemuan setiap orang yang berbicara mempunyai kebiasaan dan gaya tersendiri atau mempunyai gaya komunikasi yang berlainan. Komunikasi yang efektif dapat berlangsung apabila memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut, antara lain sebagai berikut :
1.  Persepsi.
2.  Ketepatan.
3.  Kredibilitas.
4.  Pengerndalian.
5.  Kecocokan/keserasian.
Beberapa persyaratan agar komunikasi berjalan efektif seperti diuraikan diatas harus diterapkan dalam gaya komunikasi. Gaya komunikasi seseorang sangat menentukan keberhasilan suatu komunikasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam gaya komunikasi, antara lain :
1. Pesyaratan komunikasi yang efektif.
2. Bahasa isyarat ialah gerakan badan/tubuh atau ekspresi wajah.
3. Bahasa yang digunakan jelas, singkat, tepat dan santun, serta dapat dipahami dengan mudah oleh orang lain.
4. Budi pekerti, watak, dan etika turut mempengaruhi gaya komunikasi seseorang.
5. Gaya bahasa yang digunakan menentukan gaya komunikasi.

Selain kelima unsur tersebut diatas, dalam gaya komunikasi terdapat hal-hal lain yang dapat menarik dalam mempengaruhi pembicaraan. Hal-hal menarik yang dapat mempengaruhi pembicaraan antara lain :
1. Pakaian.
2. Pandangan mata.
3. Mimik wajah.
4. Sikap badan.
5. Suara.
6. Tulisan.









BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Rapat adalah berkumpulnya sekelompok orang untuk menyatukan pemikiran guna melaksanakan urusan perusahaan. Dalam bab ini membahas rapat formal yang melibatkan empat orang atau lebih, rapat organisasi dimaksudkan untuk berkomunikasi, perencanaan, penetapan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, atau pemberian motivasi kepada armada penjualan. Agar berlangsung efektif, penyelenggaraan rapat perlu direncanakan.
Sebelum rapat diselenggarakan, pimpinan rapat harus menentukan tahapan-tahapan untuk keberhasilannya. Untuk itu, ia harus menetapkan perlu tidaknya penyelenggaraan rapat, menentukan tujuan, memilih peserta, menyusun agenda, dan menyiapkan lokasi rapat.
Penyelenggaraan suatu rapat akan lebih mudah apabila jumlah peserta tidak banyak. Suatu pendapat mengatakan bahwa rapat yang ideal sebaiknya diikuti oleh tujuh orang peserta. Semakin banyak peserta dalam suatu rapat, akan semakin banyak pula komentar dan pendapat yang disampaikan sehingga rapat tidak efisien.
Alasan penyelenggaraan rapat adalah untuk menerima laporan dari peserta rapat, untuk mencapai keputusan bersama, untuk menganalisis atau memecahkan permasalahan, untuk mencapai kesamaan pikiran, program, atau keputusan, untuk mencapai tujuan tujuan pelatihan, untuk menyatukan pandangan yang berbeda, untuk menyampaikan informasi penting kepada audiensi, untuk memastikan bahwa setiap audiensi sependapat tentang informasi yang mereka peroleh dari rapat.
Perencanaan rapat perlu memperhatikan empat unsur: tujuan, peserta, agenda, dan tempat penyelenggaraan rapat. Dengan memperhatikan keempat unsur tersebut, rapat dapat merupakan aktivitas bisnis yang produktif. Sebelum mengundang orang untuk mengikuti rapat, perlu dipertimbangkan dengan matang tentang perlu atau tidaknya menyelenggarakan rapat.
Pimpinan rapat yang efektif membuka rapat dengan pernyataan ringkas tentang tujuan penyelenggaraan rapat. Kata-kata dalam pernyataan pembuka rapat harus singkat dan to the point. Pendapat pribadi tentang rapat yang diselenggarakan tidak perlu diutarakan di depan forum peserta. Uraian mengenai perihal yang menjadi topik bahasan rapat disampaikan secara rinci dalam agenda sehingga efektivitas dan efisiensi dapat direalisasikan.
Pada akhirnya sebuah rapat, pimpinan harus dapat menutup rapat pada saat yang tepat. Apabila semua pokok bahasan yang tersebut dalam agenda telah tercakup dalam rapat, ada kecenderungan peserta untuk mulai membuat rekapitulasi. Mereka kembali ke butir bahasan yang telah dibahas, memulai diskusi baru, dan mengulangi pokok pembicaraan yang telah dibahas dalam rapat. Apabila kecenderungan ini tidak dicek kembali, waktu rapat menjadi lebih lama.

3.2    Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.







DAFTAR PUSTAKA

Mahmud. 2005. Rapat dan Presentasi Lisan yang Efektif. Yogjakarta: C.V. ANDI OFFSET
Waworuntu, Tony. 1994. Pedoman Kerja Perkantoran dan Kesekretarisan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Panglaykim, Tanzil Hazil. 1981. Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta: GHALIA INDONESIA
Pocker Mentor. 2008. Menyelenggarakan Rapat. Harvard Bussiness School, Erlangga




No comments:

Post a Comment