BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan
anak usia dini merupakan wilayah pembahasan yang sangat luas dan semakin
menarik. Karena usia dini merupakan awal bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Hal itu akan membawa dampak bagi sepanjang kehidupan anak selanjutnya.
Penelitian dan pengkajian tentang pendidikan anak juga kian meningkat. Untuk
memperjelas tentang konsep pendidikan anak usia dini, akan dijabarkan beberapa
pengertian tentang pendidikan anak usia dini.
Menurut
UU Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
pasal 1 angka 14, menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhana dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 1, menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut
Majory Ebbeck dalam Hibana (2005:2) pendidikan anak usia dini adalah pelayanan
kepada anak mulai lahir sampai umur delapan tahun(1991). Pendidikan anak usia
dini merupakan pendidikan yang paling mendasar dan menempati kedudukan dan
sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia. Rentang anak usia dini
dari lahir sampai usia enam tahun adalah usia kritis sekaligus strategis dalam
proses pendidikan dan dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan
seseorang selanjutnya, artinya pada periode ini merupakan periode kondusif
untuk menumbuh kembangkan berbagai kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan
fisik, kognitif, bahasa, sosio-emosional, dan spiritural (Direktorat, 2005).
Dalam
hal upaya mengembangkan kognisi anak, maka dapat dipergunakan metode-metode
yang mampu menggerakkan anak agar menumbuhkan berfikir, menalar, mampu menarik
kesimpulan dan membuat generalisasi. Salah satu metode pembelajaran
diPAUD/TK/RA yang sering digunakan adalah metode bermain, karena bermain dapat
dimanfaatkan sebagai sarana untuk belajar dan banyak pelajaran untuk anak
dikemas dalam bermain. Anak yang sehat dan gembira selalu senang bermain. Acara
bermain menjadi sarana mengembangkan kemampuan indranya. Selain kegembiraan,
kebahagiaan dan kebebasan dengan bermain anak mencapai perkembangan, memperoleh
pengalaman yang berharga seperti berkomunikasi dan bersosialisasi.
Dengan
kegiatan bermain anak dapat berlatih menggunakan kemampuan kognitifnya untuk
memecahkan berbagai masalah seperti kegiatan mengujur isi, mengujur berat,
membandingkan, mencari jawaban yang berbeda dan sebagainya, disamping itu
dengan bermain akan dapat mengembangkan kreatifitasnya yaitu melakukan kegiatan
yang mengandung kelenturan, memanfaatkan imajinasi atau ekspresi diri. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa fungsi bermain menjadi teramat penting karena
lewat sarana bermain anak-anak belajar mengenal kehidupan dengan segala
pernik-perniknya.
Para
ahli berpendapat bahwa untuk mengembangkan kognisi anak dapat digunakan
metode-metode yang mampu menggerakkan anak dalam upaya menumbuhkan berpikir,
menalar, menarik kesimpulan dan membuat generaliasi (gambaran umum) yang salah
satu caranya adalah dengan metode bermain. Namun yang terpenting dan terlebih
dahulu mesti dipahami apa yang sebenarnya konsep bermain itu. Di Uraikan oleh
Warzili (Istadi, 2002: 128) bahwa konsep bermain anak adalah memberi kebebasan
rasa ingin tahunya serta pada akhirnya meningkatkan kreatifitasnya. Oleh karena
begitu besar nilai bermain dalam kehidupan anak, seperti diuraikan
Moeslechatoen (2004: 32) dimana melalui kegiatan bermain anak dapat melakukan
koordinasi otot kasar seperti merayap, merangkak, melompat dan lain-lain.
Melalui
bermain anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya seperti membina hubungan
dengan anak lain, menyesuaikan diri dengan teman sebaya dan paham bahwa setiap
perbuatan ada konsekuensinya. Demikian juga dalam bermain balok manfaatnya
sangat besar sekali seperti yang diuraikan oleh (Yulia: 2008) antara lain
meningkatkan motorik kasar dan halus anak, mengenalkan konsep dasar matematika
yang meliputi pengenalan konsep berat dan ringan, panjang pendek, besar kecil,
tinggi rendah, kiri kanan, atas bawah serta belajar mengelompokkan benda berdasarkan
bentuk dan warna, merangsang kreatifitas dan imajinasi anak, mengembangkan
keterampilan bahasa anak dimana anak memberikan label pada benda yang
dilihatnya serupa, serta dapat melatih kepemimpinan inisiatif perencanaan dan
kemampuan mengarahkan orang lain.Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan
bahwa dengan bermain anak akan memperoleh kesempatan memilih kegiatan yang
disukainya, bereksprimen dengan bermacam bahan dan alat, berimajinasi,
memecahkan masalah dan bercakap-cakap secara bebas, berperan dalam berkelompok,
bekerja sama dalam berkelompok dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Pengertian Balok?
2. Apa Manfaat yang didapat dari bermain
Balok?
3. Apa saja Tahapan perkembangan anak dalam
bermain balok?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Pengertian Balok
2. Manfaat yang didapat dari bermain balok
3. Mengetahui apa saja tahapan perkembangan
anak dalam bermain balok
D. MANFAAT
1. Bagi anak
: Dapat meningkatkan kreatifitas dan imajinasi dalam bermain balok,
membantu anak dalam berkognisi, mengenal konsep matematika, pengenalan warna
dan bentuk.
2. Bagi guru
: Membantu anak dalam menumbuhkan imajinasi dan berkreatifitas dalam
permainan balok, mencari dan menemukan cara mengatasi permasalahan yang dialami
anak didik melalui permainan balok dalam meningkatkan kemampuan kognitif.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN BALOK
Balok
adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 6 persegi panjang , di mana setiap
sisi persegipanjang berimpit dengan tepat satu sisi persegipanjang yang lain
dan persegi panjang yang sehadap adalah kongruen. Bangun berbentuk balok dapat
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti lemari berbentuk balok,
televisi, speaker, ataupun bis. Terdapat 6 buah sisi yang berbentuk persegi
panjang yang membentuk balok posisinya yakni sisi alas, sisi depan, sisi atas,
sisi belakang, sisi kiri dan kanan. Sisi alas kongruen dengan sisi atas,
sisidepan kongruen dengan sisi belakang , sisi kiri kongruen dengan sisikanan.
Balok
adalah mainan yang tidak asing lagi, karena saat dulu (1979) sekolah di TK,
balok juga sudah ada dan dimainkan di sekolah.Balok adalah potongan-potongan
kayu yang polos (tanpa dicat), sama tebalnya dan dengan panjang dua kali atau
empat kali sama besarnya dengan satu unit balok. Sedikit berbentuk kurva,
silinder dan setengah dari potongan-potongan balok juga disediakan,tetapi semua
dengan panjang yang sama yang sesuai dengan ukuran balok-balok dasar.
(Sumber:Alat Permainan Edukatif untukKelompok Bermain, Diknas, 2003).
Bermain
balok susun merupakan salah satu alat bermain konstruksi yang bermanfaat untuk
anak. Tidak hanya untuk aspek kognitif, motorik, tetapi juga untuk meningkatkan
kecerdasan emosi anak (EQ). Balok terdiri dari berbagai bentuk. Ada yang
segitiga, segiempat, lingkaran, dengan berbagai warna yang menarik. Balok dapat
dimainkan sendiri oleh anak, maupun berkelompok dengan teman-temannya. Anak
usia batita biasanya belum dapat menciptakan bentuk bangunan yang bermakna.
Biasanya anak hanya menumpukkan baloknya saja. Karena pada tahap ini, anak
berada dalam tahap perkembangan sensor-motornya. Untuk anak di atas usia
batita, mereka sudah dapat menciptakan bentuk yang baru seperti bangunan,
jembatan, dan sebagainya. Pemberian mainan balok dilakukan secara bertahap.
Pada anak usia kecil, jangan diberikan permainan balok yang rumit karena
perkembangan motorik halusnya belum sempurna.Karena manfaatnya besar, permainan
ini sebaiknya diberikan pada anak sejak usia dini. Untuk bayi, tersedia
berbagai balok yang terbuat dari bahan busa.
Bermain
Balok Menurut B.E.F Montolalu (6.22) mengemukakakan bahwa : Balok mempunyai
tempat dihati anak serta menjadi pilihan favorit sepanjang tahun, bahkan sampai
tahun ajaran berakhir. Ketika bermain balok banyak temuan-temuan terjadi.
Demikian pula pemecahan masalah terjadi secara ilmiah. Bentuk konstruksi mereka
dari yang sederhana sampai yang rumit dapat menunjukkan adanya penigkatan
pengembangan berpikir mereka. Daya penalaran anak akan bekerjaaktif. Konsep
pengetahuan matematika akan mereka temukan sendiri, sepertinama bentuk, ukuran,
warna, pengertian sama/tidak sama, seimbang, dll. Balok dianggap sebagai alat
bermain yang paling bermanfaat dan yang paling banyak digunakan di TK maupun
lembaga pendidikan pra sekolah (Benish,1978; Kinsmans G Bark, 1979). Nilai dari
membangun dengan balok meliputi 4 aspek
pengembangan yaitu : Fisik Motorik, Perkembangan Kognitif, Perkembangan
Sosial, Perkembangan Emosional.
Volume Balok.Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 6 persegi panjang , di mana
setiap sisi persegi panjang berimpit dengan tepat satu sisi persegipanjang yang
lain dan persegi panjang yang sehadap adalah kongruen ( sama bentuk dan
ukuran). Bangun berbentuk balok dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, brankas, almari, dan masih banyak yang lainnya.
Terdapat 6 buah sisi yang berbentuk persegipanjang yang membentuk
balok posisinya adalah : sisi alas, sisi depan, sisi atas, sisi belakang, sisi
kiri, dan sisi kanan. Sisi alas kongruen dengan sisi atas.Sisi depan kongruen
dengan sisi belakang Sisi kiri kongruen dengan sisi kanan
Sifat-sifat Balok
Balok memiliki sifat yang hampir sama dengan kubus. Amatilah balok ABCD. EFGH pada gambar di samping. Berikut ini akan diuraikan sifat-sifat balok.
Balok memiliki sifat yang hampir sama dengan kubus. Amatilah balok ABCD. EFGH pada gambar di samping. Berikut ini akan diuraikan sifat-sifat balok.
·
Sisi-sisi balok berbentuk persegipanjang. Perhatikan sisi ABCD,
EFGH, ABFE, CDHG,
ADHE, DAN BCGF. Sisi-sisi tersebut memiliki bentuk persegipanjang.
Dalam balok, minimal memiliki dua pasang sisi yang berbentuk persegi panjang.
·
Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama
panjang. Perhatikan rusuk-rusuk balok pada gambar disamping Rusuk-rusuk
yang sejajar seperti AB, CD, EF, dan GH, rusuk AE, BF, CG, dan DH, rusuk AD,
BC, FG, dan EH memiliki ukuran yang sama panjang.
·
Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran
sama panjang. Dari gambar terlihat bahwa panjang diagonal bidang pada sisi
yang berhadapan, yaitu ABCD dengan EFGH, ABFE dengan DCGH, dan BCFG dengan ADHE
memiliki ukuran yang sama panjang.
·
Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran sama
panjang. Diagonal ruang pada balok ABCD.EFGH, yaitu AG, EC, DF, dan HB
memiliki panjang yang sama.
·
Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegipanjang.
Perhatikan balok ABCD.EFGH pada gambar. Bidang diagonal balok EDFC memiliki
bentuk persegipanjang. Begitu pula dengan bidang diagonal lainnya.
Sebuah balok apabila dipotong menurut rusuk-rusuknya kemudian tiap
sisinya direntangkan akan membentuk jaring-jaring balok. Enam buah
persegipanjang yang terdiri dari 3 pasang persegipanjang yang kongruen kalau
disusun akan membentuk jaring-jaring balok.
Luas Permukaan Balok
Luas ABCD = AB x BC = p x l
Luas ABFE = AB x BF = p x t
Luas ADHE = AD x AE = l x t
Luas Permukaan balok ABCD.EFGH = 2 Luas ABCD + 2 Luas ABFE + 2
Luas ADHE
= 2 pl + 2 pt + 2 lt
= 2 (pl + pt + lt )
Volume Balok
Luas Alas ABCD = AB x BC
= p x l
= pl
Volume balok = Luas Alas ABCD x tinggi
= pl x t
= p x l x t
Contoh :
Sebuah balok memiliki panjang 20 cm lebar 15 cm dan tinggi 12 cm.
Tentukan volume dan luas permukaan balok !
Jawab :
Luas = p x p x t
= 20 cm x 15 cm x 12 cm
= 300 cm x 12 cm
= 3.600 cm³
Luas permukaan = 2(pl + pt + lt )
= 2( (20 x 15) + ( 20 x 12 ) + ( 15 x 12 ) )
= 2 ( 300 + 240 + 180 )
= 2 ( 720 )
= 1.440 cm²
Luas permukaan = 2(pl + pt + lt )
= 2( (20 x 15) + ( 20 x 12 ) + ( 15 x 12 ) )
= 2 ( 300 + 240 + 180 )
= 2 ( 720 )
= 1.440 cm²
B. MANFAAT PERMAINAN BALOK
Bermain
merupakan kegiatan yang tidak pernah lepas dari anak. Keadaan ini menarik minat
peneliti sejak abad ke 17 untuk melakukan penelitian tentang anak dan bermain.
Peneliti ingin menunjukkan sejauh mana bermain berpengaruh terhadap anak,
apakah hanya sekedar untuk mendapatkan pengakuan dan penerimaan sosial atau
sekedar untuk mengisi waktu luang. Teori Cognitive-Developmental dari Jean
Piaget, juga mengungkapkan bahwa bermain mampu mengaktifkan otak anak,
mengintegrasikan fungsi belahan otak kanan dan kiri secara seimbang dan
membentuk struktur syaraf, serta mengembangkan pilar-pilar syaraf pemahaman
yang berguna untuk masa datang. Berkaitan dengan itu pula otak yang aktif
adalah kondisi yang sangat baik untuk menerima pelajaran.
Pendapat
selanjutnya oleh Aristoteles, ia mengatakan bahwa ada hubungan yang sangat erat
antara kegiatan bermain anak dengan kegiatan yang akan dilakukan anak dimasa
yang akan datang. Menurut Aristoteles, anak perlu dimotivasi untuk bermain
dengan permainan yang akan ditekuni di masa yang akan datang. Sebagai contoh
anak yang bermain balok-balokan, dimasa dewasanya akan menjadi arsitek. Anak
yang suka menggambar maka akan menjadi pelukis, dan lain sebagainya.
Bermain
mengembangkan aspek sosial emosional anak yaitu melalui bermain anak mempunyai
rasa memiliki, merasa menjadi bagian/diterima dalam kelompok, belajar untuk
hidup dan bekerja sama dalam kelompok dengan segala perbedaan yang ada. Dengan
bermain dalam kelompok anak juga akan belajar untuk menyesuaikan tingkah
lakunya dengan anak yang lain, belajar untuk menguasai diri dan egonya, belajar
menahan diri, mampu mengatur emosi, dan belajar untuk berbagi dengan sesama.
Dari sisi emosi, keinginan yang tak terucapkan juga semakin terbentuk ketika
anak bermain imajinasi dan sosiodrama.
Berdasarkan
kajian tersebut maka bermain sangat penting bagi anak usia dini karena melalui
bermain mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Aspek tersebut ialah aspek
fisik, sosial emosional dan kognitif. Bermain mengembangkan aspek fisik/motorik
yaitu melalui permainan motorik kasar dan halus, kemampuan mengontrol anggota
tubuh, belajar keseimbangan, kelincahan, koordinasi mata dan tangan, dan lain
sebagainya. Aspek kognitif berkembang pada saat anak bermain yaitu anak mampu
meningkatkan perhatian dan konsentrasinya, mampu memunculkan kreativitas, mampu
berfikir divergen, melatih ingatan, mengembangkan prespektif, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa. Konsep abstrak yang membutuhkan kemampuan kognitif juga
terbentuk melalui bermain, dan menyerap dalam hidup anak sehingga anak mampu
memahami dunia disekitarnya dengan baik.
Adapun
manfaat dari permainan balok ini adalah :
1.
Belajar mengenai konsep
Dalam
bermain susun balok, akan ditemukan beragam konsep, seperti warna, bentuk,
ukuran, dan keseimbangan. Dengan bermain balok anak-anak mengenal konsep lebih
banyak – lebih sedikit, sama dan tidak sama, konsep angka dan bilangan serta
sains, seperti menghitung, klasifikasi, gravitasi dan stabilisasi.Orangtua bisa
mengenalkan konsep-konsep tersebut saat anak bermain susun balok.
2.Belajar
mengembangkan imajinasi
Untuk
membangun sesuatu tentunya diperlukan kemampuan anak dalam berimajinasi.
Imajinasi yang dituangkan dalam karya mengasah kreativitas anak dalam mencipta
beragam bentuk.
3.Melatih
kemampuan berkomunikasi
Komunikasi
diperlukan oleh anak manakala ia ingin menyatakan pendapat tentang sesuatu yang
berhubungan dengan bangunan yang sedang dibuatnya.
4.
Melatih kesabaran
Dalam
menyusun balok satu demi satu agar terbentuk bangunan seperti dalam
imajinasinya, tentu anak memerlukan kesabaran. Berarti ia melatih dirinya
sendiri untuk melakukan proses dari awal sampai akhir demi mencapai sesuatu. Ia
berlatih untuk menyelesaikan pekerjaannya.
5.
Secara sosial anak belajar berbagi
Ketika
bermain susun balok bersama teman, anak terlatih untuk berbagi. Misalnya, jika
si teman kekurangan balok tertentu, anak diminta untuk mau membagi balok yang
dibutuhkan. Perlahan tapi pasti, anak juga belajar untuk tidak saling berebut
saat bermain.
6.
Mengembangkan rasa percaya diri anak
Ketika
anak bermain susun balok dan bisa membuat bangunan, tentu anak akan merasa puas
dan gembira. Pencapaian ini akan menumbuhkan rasa percaya diri akan
kemampuannya.
7.
Melatih Kepemimpinan anak
Bila
bermain dengan temannya, permainan ini dapat melatih kepemimpinan, inisiatif,
perencanaan, mengemukakan pendapat, dan kemampuan mengarahkan orang lain.
Permainan ini juga mengembangkan empati anak dengan menghargai hasil karya
orang lain. Inilah yang merupakan bagian dari kecerdasan emosi anak.
8.
Sebagai Kekuatan dan koordinasi motorik halus dan kasar
Balok
adalah alat bermain yang berguna untuk mengembangkan fisik anak.
9.
Mengembangkan pemikiran simbolik
Membangun
balok-balok sangat penting bagi perkembangan kognitif anak.
10.
Perlu Dampingan
Agar
permainan ini terasa manfaatnya, Orangtua perlu mendampingi anak tetapi jangan
mudah memberikan bantuan.
Agar
permainan balok ini tampak menarik, kita perlu menambahkan alat bermain lain
seperti boneka, mobil-mobilan, dan lain sebagainya.
C. TAHAPAN PERKEMBANGAN PERMAINAN BALOK
Balok
adalah potongan-potongan kayu yang polos (tanpa cat) sama tebalnya dan dengan
panjang dua kali atau empat kali sama besarnya dengan satu unit balok.Semua
anak akan melalui tahapan dalam bermain menggunakan balok :
1. Membawa balok-balok berkeliling ,
anak-anak pada mulanya seringkali mengangkat balok sambil membawanya
berkeliling, dengan demikian mereka belajar tentang balok misalnya berapa berat
balok tersebut, bagaimana rasanya dan berapa banyak bisa diangkat sekali jalan.
2. Memancang balok atau menidurkannya di
lantai, kadang balok diletakkan mendatar di lantai tanpa bersinggungan satu
sama lain, anak masih belajar karakter balok tsb, bagaimana meletakkan yang
satu di atas lainyya untuk membuat menara. Jalan seringkali merupakan tradisi
dari tahap bangunan lurus sampai membuat bangunan berikutnya.
3. Cara baru menyambung balok : memagar,
jembatan, pola-pola dekoratif dan kejelian membanding. Mulanya anak akan senang
memagar dengan teknik baru, membuat pagar adalah suatu pengalaman yang
menyenangkan, kemudian pagar dapat digunakan untuk permainan dramatik. Memagar
mengarahkan anak-anak untuk mengenal bentuk-bentuk geometrik dan lapangan.
Membuat jembatan dengan dua balok ditancapkan dalam posisi antara satu dan
lainnya diberi jarak lalu jarak ini dihubungkan dengan satu balok lagi di
bagian atasnya.
4. Memberi nama bangunan, menggunakan dan
mengembangkan bangunan, begitu mereka memiliki pengalaman, untuk umur 4 sampai
6 tahun, anak-anak mlai memberi nama bangunan yang mereka buat.
Secara
lebih rinci, ada sembilan belas tahap anak dalam permainan balok ini antara
lain sebagai berikut :
Tahap 1 : Tanpa Bangunan
Anak
menggunakan balok, tetapi tidak membangun. Anak meneliticiri-ciri fisik dari
balok dengan membuat suara-suara, memindahkan,menggerakkan, melakukan
percobaan, dan memanipulasi balokdengan badannya sendiri, main mengisi dan
mengosongkan.
Tahap
2 : Susunan Garis Lurus ke Atas
Anak
menumpuk atau menyusun balok-balok secara vertikal.
Tahap 3 : Susunan Garis Lurus ke
Samping
Anak
menempatkan balok-balok bersisian atau dari ujung ke ujung dalam satu garis.
Tahap
4 : Susunan Daerah Lurus ke Atas
Anak
membangun dengan cara menggabungkan tumpukan-tumpukanbalok dan/atau menumpuk
garis demi garis (sisi demi sisi menumpuk).
Tahap
5: Susunan Daerah Mendatar
Anak
mengkombinasikan barisan-barisan dari balok dalam daerah mendatar.
Tahap
6 : Ruang Tertutup ke Atas
Anak
menempatkan dua balok sejajar yang berjarak danmenghubungkan diantara dua balok
dengan satu balok di atasnya,membentuk lengkungan atau jembatan.
Tahap
7 : Ruang Tertutup Mendatar
Anak
membuat bentuk seperti kotak terbuka dari empat atau lebih balok-balok.
Tahap
8 : Menggunakan Balok Untuk Membangun
Bangunan TigaDimensi yang Padat
Anak
membuat daerah mendatar dari balok dan menumpuk satu ataulebih lapisan dari
balok; menyusun bangunan tiga dimensi yang penuhtidak berongga.
Tahap
9 : Ruang Tertutup Tiga Dimensi
Anak
membuat atap pada bangunan seperti kotak yang terbuka;menjadi ruang tertutup
tiga dimensi.
Tahap
10 : Menggabungkan/Mengkombinasikan Beberapa BentukBangunan
Anak
menggunakan bermacam-macam kombinasi dari bangunan-bangunan garis lurus, dua
dimensi (area), dan tiga dimensi (ruang);anak belum memberi nama apa yang
dibangunnya.
Tahap
11 : Mulai Memberi Nama
Anak
membangun satu bangunan dan memberi nama pada balok satu-satu sebagai “benda”
walaupun bangunan atau bentuk balok itutidak seperti “benda” itu, tetapi tetap
mewakili pikiran anak.
Tahap
12 : Satu Bangunan, Satu Nama
Anak
memberi nama pada seluruh bangunan balok sebagai satu“benda;” satu bangunan
merepresentasikan satu benda. Beberapa tahapan sebelumnya harus ada, jangan
disilaukan oleh nama atau cerita.
Tahap
13 : “Bentukbentuk”
Balok
diberi Nama Anak memberi nama “bentuk-bentuk " balok dalam satu bangunan
mewakili “benda-benda”. Lebih dari satu balok digunakan untuk membentuk obyek
(contoh: kursi).
Tahap
14 : Memberi Nama Obyek-obyek yang Terpisah
Anak
membangun bangunan termasuk obyek-obyek yang terpisah;memberi nama pada
masing-masing obyek tersebut.
Tahap
15 : Merepresentasikan Ruang Dalam
Anak
membangun bangunan tertutup yang merepresentasikan ruangdalam; ruang dalam
belum sempurna.
Tahap
16 : Obyek-obyek di dalam Ditempatkan di Luar
Anak
membangun bangunan tertutup yang merepresentasikan ruangdalam dan ruang luar;
obyek di dalam ditempatkan di luar.
Tahap
17 : Representasi Ruang Dalam & Ruang Luar secara Tepat
Anak
membangun bangunan tertutup yang merepresentasi-kan ruangdalam dan ruang luar.
Obyek-obyek di dalam dan di luar dipisahkansecara tepat.
Tahap
18 : Bangunan Dibangun Sesuai Skala
Anak
membangun bangunan dengan “bentuk-bentuk” balok terpisah; beberapa pengertian
tentang skala mulai terlihat dalam bangunan.
Tahap
19 : Bangunan Yang Terdiri Dari Banyak Bagian
Anak
membangun secara rumit; terdiri dari ruang dalam, petunjuk, jalan, dan
pengertian skala.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. KESIMPULAN
1. Balok adalah suatu bangun ruang yang
dibatasi oleh 6 persegi panjang , di mana setiap sisi persegipanjang berimpit
dengan tepat satu sisi persegipanjang yang lain dan persegi panjang yang sehadap
adalah kongruen. Bangun berbentuk balok dapat kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Seperti lemari berbentuk balok, televisi, speaker, ataupun bis.
Terdapat 6 buah sisi yang berbentuk persegi panjang yang membentuk balok
posisinyayakni sisi alas, sisi depan, sisi atas, sisi belakang, sisi kiri dan
kanan.
2.
Adapun manfaat dari permainan balok ini adalah :
1.
Belajar mengenai konsep
2.Belajar
mengembangkan imajinasi
3.Melatih
kemampuan berkomunikasi
4.
Melatih kesabaran
5.
Secara sosial anak belajar berbagi
6.
Mengembangkan rasa percaya diri anak
7.
Melatih Kepemimpinan anak
8. Sebagai Kekuatan dan koordinasi
motorik halus dan kasar
9.
Mengembangkan pemikiran simbolik
10.
Perlu Dampingan
3.
Adapun tahap perkembangan permainan balok yaitu :
Tahap
1 : Tanpa Bangunan
Tahap
2 : Susunan Garis Lurus ke Atas
Tahap 3 : Susunan Garis
Lurus ke Samping
Tahap
4 : Susunan Daerah Lurus ke Atas
Tahap
5: Susunan Daerah Mendatar
Tahap
6 : Ruang Tertutup ke Atas
Tahap
7 : Ruang Tertutup Mendatar
Tahap
8 : Menggunakan Balok Untuk Membangun
Bangunan Tiga Dimensi yang Padat
Tahap
9 : Ruang Tertutup Tiga Dimensi
Tahap
10 : Menggabungkan/Mengkombinasikan Beberapa BentukBangunan
Tahap
11 : Mulai Memberi Nama
Tahap
12 : Satu Bangunan, Satu Nama
Tahap
13 : “Bentukbentuk”
Tahap
14 : Memberi Nama Obyek-obyek yang Terpisah
Tahap
15 : Merepresentasikan Ruang Dalam
Tahap
16 : Obyek-obyek di dalam Ditempatkan di Luar
Tahap
17 : Representasi Ruang Dalam & Ruang Luar secara Tepat
Tahap
18 : Bangunan Dibangun Sesuai Skala
Tahap
19 : Bangunan Yang Terdiri Dari Banyak Bagian
B. SARAN
Dari
makalah ini, dapat kita terapkan permainan balok pada anak guna untuk
mengoptimalkan perkembangan, kemampuan dan kecerdasan anak dalam berkognisi,
berimajinasi dan kreatifitas anak. Tak hanya dari segi kognitif anak, dengan
balok dapat melatih koordinasi antara motorik halus dan motorik kasar anak.
Maka , dari itu sebagai guru haruslah kita bersama-sama mengembangkan potensi
dan kemampuan anak melalui permainan balok.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment