Tuesday, October 3, 2017

MAKALAH BALOK

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan anak usia dini merupakan wilayah pembahasan yang sangat luas dan semakin menarik. Karena usia dini merupakan awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal itu akan membawa dampak bagi sepanjang kehidupan anak selanjutnya. Penelitian dan pengkajian tentang pendidikan anak juga kian meningkat. Untuk memperjelas tentang konsep pendidikan anak usia dini, akan dijabarkan beberapa pengertian tentang pendidikan anak usia dini.
Menurut UU Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 angka 14, menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhana dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 1, menyatakan bahwa  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut Majory Ebbeck dalam Hibana (2005:2) pendidikan anak usia dini adalah pelayanan kepada anak mulai lahir sampai umur delapan tahun(1991). Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar dan menempati kedudukan dan sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia. Rentang anak usia dini dari lahir sampai usia enam tahun adalah usia kritis sekaligus strategis dalam proses pendidikan dan dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan seseorang selanjutnya, artinya pada periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuh kembangkan berbagai kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosio-emosional, dan spiritural (Direktorat, 2005).
Dalam hal upaya mengembangkan kognisi anak, maka dapat dipergunakan metode-metode yang mampu menggerakkan anak agar menumbuhkan berfikir, menalar, mampu menarik kesimpulan dan membuat generalisasi. Salah satu metode pembelajaran diPAUD/TK/RA yang sering digunakan adalah metode bermain, karena bermain dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk belajar dan banyak pelajaran untuk anak dikemas dalam bermain. Anak yang sehat dan gembira selalu senang bermain. Acara bermain menjadi sarana mengembangkan kemampuan indranya. Selain kegembiraan, kebahagiaan dan kebebasan dengan bermain anak mencapai perkembangan, memperoleh pengalaman yang berharga seperti berkomunikasi dan bersosialisasi.
Dengan kegiatan bermain anak dapat berlatih menggunakan kemampuan kognitifnya untuk memecahkan berbagai masalah seperti kegiatan mengujur isi, mengujur berat, membandingkan, mencari jawaban yang berbeda dan sebagainya, disamping itu dengan bermain akan dapat mengembangkan kreatifitasnya yaitu melakukan kegiatan yang mengandung kelenturan, memanfaatkan imajinasi atau ekspresi diri. Dengan demikian dapat dipahami bahwa fungsi bermain menjadi teramat penting karena lewat sarana bermain anak-anak belajar mengenal kehidupan dengan segala pernik-perniknya.
Para ahli berpendapat bahwa untuk mengembangkan kognisi anak dapat digunakan metode-metode yang mampu menggerakkan anak dalam upaya menumbuhkan berpikir, menalar, menarik kesimpulan dan membuat generaliasi (gambaran umum) yang salah satu caranya adalah dengan metode bermain. Namun yang terpenting dan terlebih dahulu mesti dipahami apa yang sebenarnya konsep bermain itu. Di Uraikan oleh Warzili (Istadi, 2002: 128) bahwa konsep bermain anak adalah memberi kebebasan rasa ingin tahunya serta pada akhirnya meningkatkan kreatifitasnya. Oleh karena begitu besar nilai bermain dalam kehidupan anak, seperti diuraikan Moeslechatoen (2004: 32) dimana melalui kegiatan bermain anak dapat melakukan koordinasi otot kasar seperti merayap, merangkak, melompat dan lain-lain.
Melalui bermain anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya seperti membina hubungan dengan anak lain, menyesuaikan diri dengan teman sebaya dan paham bahwa setiap perbuatan ada konsekuensinya. Demikian juga dalam bermain balok manfaatnya sangat besar sekali seperti yang diuraikan oleh (Yulia: 2008) antara lain meningkatkan motorik kasar dan halus anak, mengenalkan konsep dasar matematika yang meliputi pengenalan konsep berat dan ringan, panjang pendek, besar kecil, tinggi rendah, kiri kanan, atas bawah serta belajar mengelompokkan benda berdasarkan bentuk dan warna, merangsang kreatifitas dan imajinasi anak, mengembangkan keterampilan bahasa anak dimana anak memberikan label pada benda yang dilihatnya serupa, serta dapat melatih kepemimpinan inisiatif perencanaan dan kemampuan mengarahkan orang lain.Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan bermain anak akan memperoleh kesempatan memilih kegiatan yang disukainya, bereksprimen dengan bermacam bahan dan alat, berimajinasi, memecahkan masalah dan bercakap-cakap secara bebas, berperan dalam berkelompok, bekerja sama dalam berkelompok dan memperoleh pengalaman yang menyenangkan.


B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu Pengertian Balok?
2.      Apa Manfaat yang didapat dari bermain Balok?
3.      Apa saja Tahapan perkembangan anak dalam bermain balok?

C.    TUJUAN
1.      Mengetahui Pengertian Balok
2.      Manfaat yang didapat dari bermain balok
3.      Mengetahui apa saja tahapan perkembangan anak dalam bermain balok

D.    MANFAAT
1.      Bagi anak  : Dapat meningkatkan kreatifitas dan imajinasi dalam bermain balok, membantu anak dalam berkognisi, mengenal konsep matematika, pengenalan warna dan bentuk.
2.      Bagi guru  : Membantu anak dalam menumbuhkan imajinasi dan berkreatifitas dalam permainan balok, mencari dan menemukan cara mengatasi permasalahan yang dialami anak didik melalui permainan balok dalam meningkatkan kemampuan kognitif.






BAB II
KAJIAN TEORI
A.    PENGERTIAN BALOK
Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 6 persegi panjang , di mana setiap sisi persegipanjang berimpit dengan tepat satu sisi persegipanjang yang lain dan persegi panjang yang sehadap adalah kongruen. Bangun berbentuk balok dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti lemari berbentuk balok, televisi, speaker, ataupun bis. Terdapat 6 buah sisi yang berbentuk persegi panjang yang membentuk balok posisinya yakni sisi alas, sisi depan, sisi atas, sisi belakang, sisi kiri dan kanan. Sisi alas kongruen dengan sisi atas, sisidepan kongruen dengan sisi belakang , sisi kiri kongruen dengan sisikanan.
Balok adalah mainan yang tidak asing lagi, karena saat dulu (1979) sekolah di TK, balok juga sudah ada dan dimainkan di sekolah.Balok adalah potongan-potongan kayu yang polos (tanpa dicat), sama tebalnya dan dengan panjang dua kali atau empat kali sama besarnya dengan satu unit balok. Sedikit berbentuk kurva, silinder dan setengah dari potongan-potongan balok juga disediakan,tetapi semua dengan panjang yang sama yang sesuai dengan ukuran balok-balok dasar. (Sumber:Alat Permainan Edukatif untukKelompok Bermain, Diknas, 2003).
Bermain balok susun merupakan salah satu alat bermain konstruksi yang bermanfaat untuk anak. Tidak hanya untuk aspek kognitif, motorik, tetapi juga untuk meningkatkan kecerdasan emosi anak (EQ). Balok terdiri dari berbagai bentuk. Ada yang segitiga, segiempat, lingkaran, dengan berbagai warna yang menarik. Balok dapat dimainkan sendiri oleh anak, maupun berkelompok dengan teman-temannya. Anak usia batita biasanya belum dapat menciptakan bentuk bangunan yang bermakna. Biasanya anak hanya menumpukkan baloknya saja. Karena pada tahap ini, anak berada dalam tahap perkembangan sensor-motornya. Untuk anak di atas usia batita, mereka sudah dapat menciptakan bentuk yang baru seperti bangunan, jembatan, dan sebagainya. Pemberian mainan balok dilakukan secara bertahap. Pada anak usia kecil, jangan diberikan permainan balok yang rumit karena perkembangan motorik halusnya belum sempurna.Karena manfaatnya besar, permainan ini sebaiknya diberikan pada anak sejak usia dini. Untuk bayi, tersedia berbagai balok yang terbuat dari bahan busa.
Bermain Balok Menurut B.E.F Montolalu (6.22) mengemukakakan bahwa : Balok mempunyai tempat dihati anak serta menjadi pilihan favorit sepanjang tahun, bahkan sampai tahun ajaran berakhir. Ketika bermain balok banyak temuan-temuan terjadi. Demikian pula pemecahan masalah terjadi secara ilmiah. Bentuk konstruksi mereka dari yang sederhana sampai yang rumit dapat menunjukkan adanya penigkatan pengembangan berpikir mereka. Daya penalaran anak akan bekerjaaktif. Konsep pengetahuan matematika akan mereka temukan sendiri, sepertinama bentuk, ukuran, warna, pengertian sama/tidak sama, seimbang, dll. Balok dianggap sebagai alat bermain yang paling bermanfaat dan yang paling banyak digunakan di TK maupun lembaga pendidikan pra sekolah (Benish,1978; Kinsmans G Bark, 1979). Nilai dari membangun dengan balok meliputi 4 aspek  pengembangan yaitu : Fisik Motorik, Perkembangan Kognitif, Perkembangan Sosial, Perkembangan Emosional.
Volume Balok.Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 6 persegi panjang , di mana setiap sisi persegi panjang berimpit dengan tepat satu sisi persegipanjang yang lain dan persegi panjang yang sehadap adalah kongruen ( sama bentuk dan ukuran). Bangun berbentuk balok dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, brankas, almari, dan masih banyak yang lainnya.
Terdapat 6 buah sisi yang berbentuk persegipanjang yang membentuk balok posisinya adalah : sisi alas, sisi depan, sisi atas, sisi belakang, sisi kiri, dan sisi kanan. Sisi alas kongruen dengan sisi atas.Sisi depan kongruen dengan sisi belakang Sisi kiri kongruen dengan sisi kanan
Sifat-sifat Balok
Balok memiliki sifat yang hampir sama dengan kubus. Amatilah balok ABCD. EFGH pada gambar di samping. Berikut ini akan diuraikan sifat-sifat balok.
·         Sisi-sisi balok berbentuk persegipanjang. Perhatikan sisi ABCD, EFGH, ABFE, CDHG,
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUOhULyiR4i9JsMnq4fG4dlpbEF9YzkitgOz2ZUdX8tXGq-ZrIY6p5ORkpc0WVE63E3Y35IJo3kpyFQDIn51q2TNFQ6K9YwJNtdzeD0j4nafU2JJh26WEHxn9b0CHGjdjxxu8z4d3QDsg/s320/balok.png
ADHE, DAN BCGF. Sisi-sisi tersebut memiliki bentuk persegipanjang. Dalam balok, minimal memiliki dua pasang sisi yang berbentuk persegi panjang.
·         Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama panjang. Perhatikan rusuk-rusuk balok pada gambar disamping Rusuk-rusuk yang sejajar seperti AB, CD, EF, dan GH, rusuk AE, BF, CG, dan DH, rusuk AD, BC, FG, dan EH memiliki ukuran yang sama panjang.
·         Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran sama panjang. Dari gambar terlihat bahwa panjang diagonal bidang pada sisi yang berhadapan, yaitu ABCD dengan EFGH, ABFE dengan DCGH, dan BCFG dengan ADHE memiliki ukuran yang sama panjang.
·         Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran sama panjang. Diagonal ruang pada balok ABCD.EFGH, yaitu AG, EC, DF, dan HB memiliki panjang yang sama.
·         Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegipanjang. Perhatikan balok ABCD.EFGH pada gambar. Bidang diagonal balok EDFC memiliki bentuk persegipanjang. Begitu pula dengan bidang diagonal lainnya.
Unsur-unsur Balok

Unsur-unsur Balok 
Jaring-jaring balok
Sebuah balok apabila dipotong menurut rusuk-rusuknya kemudian tiap sisinya direntangkan akan membentuk jaring-jaring balok. Enam buah persegipanjang  yang terdiri dari 3 pasang persegipanjang yang kongruen kalau disusun akan membentuk jaring-jaring balok.
Luas Permukaan Balok
Luas ABCD = AB x  BC = p x l
Luas ABFE  = AB x BF = p x t
Luas ADHE = AD x AE = l x t
Luas Permukaan balok ABCD.EFGH = 2 Luas ABCD + 2 Luas ABFE + 2 Luas ADHE
                                                       = 2 pl + 2 pt + 2 lt
                                                       = 2 (pl + pt + lt )
Volume Balok
Luas Alas ABCD = AB x  BC
                                  = p x  l
                                   = pl
Volume balok = Luas Alas ABCD x  tinggi
                    = pl x  t
                    = p x l x t
Contoh :
Sebuah balok memiliki panjang 20 cm lebar 15 cm dan tinggi 12 cm. Tentukan volume dan luas permukaan balok !
Jawab :
Luas = p x p x t
           = 20 cm x 15 cm x 12 cm
           = 300 cm x 12 cm
           = 3.600 cm³


Luas permukaan = 2(pl + pt + lt )
                         = 2( (20 x 15) + ( 20 x 12 ) + ( 15 x 12 ) )
                         = 2 ( 300 + 240 + 180 )
                         = 2 ( 720 )
                         = 1.440 cm²

B.     MANFAAT PERMAINAN BALOK
Bermain merupakan kegiatan yang tidak pernah lepas dari anak. Keadaan ini menarik minat peneliti sejak abad ke 17 untuk melakukan penelitian tentang anak dan bermain. Peneliti ingin menunjukkan sejauh mana bermain berpengaruh terhadap anak, apakah hanya sekedar untuk mendapatkan pengakuan dan penerimaan sosial atau sekedar untuk mengisi waktu luang. Teori Cognitive-Developmental dari Jean Piaget, juga mengungkapkan bahwa bermain mampu mengaktifkan otak anak, mengintegrasikan fungsi belahan otak kanan dan kiri secara seimbang dan membentuk struktur syaraf, serta mengembangkan pilar-pilar syaraf pemahaman yang berguna untuk masa datang. Berkaitan dengan itu pula otak yang aktif adalah kondisi yang sangat baik untuk menerima pelajaran.
Pendapat selanjutnya oleh Aristoteles, ia mengatakan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara kegiatan bermain anak dengan kegiatan yang akan dilakukan anak dimasa yang akan datang. Menurut Aristoteles, anak perlu dimotivasi untuk bermain dengan permainan yang akan ditekuni di masa yang akan datang. Sebagai contoh anak yang bermain balok-balokan, dimasa dewasanya akan menjadi arsitek. Anak yang suka menggambar maka akan menjadi pelukis, dan lain sebagainya.
Bermain mengembangkan aspek sosial emosional anak yaitu melalui bermain anak mempunyai rasa memiliki, merasa menjadi bagian/diterima dalam kelompok, belajar untuk hidup dan bekerja sama dalam kelompok dengan segala perbedaan yang ada. Dengan bermain dalam kelompok anak juga akan belajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya dengan anak yang lain, belajar untuk menguasai diri dan egonya, belajar menahan diri, mampu mengatur emosi, dan belajar untuk berbagi dengan sesama. Dari sisi emosi, keinginan yang tak terucapkan juga semakin terbentuk ketika anak bermain imajinasi dan sosiodrama.
Berdasarkan kajian tersebut maka bermain sangat penting bagi anak usia dini karena melalui bermain mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Aspek tersebut ialah aspek fisik, sosial emosional dan kognitif. Bermain mengembangkan aspek fisik/motorik yaitu melalui permainan motorik kasar dan halus, kemampuan mengontrol anggota tubuh, belajar keseimbangan, kelincahan, koordinasi mata dan tangan, dan lain sebagainya. Aspek kognitif berkembang pada saat anak bermain yaitu anak mampu meningkatkan perhatian dan konsentrasinya, mampu memunculkan kreativitas, mampu berfikir divergen, melatih ingatan, mengembangkan prespektif, dan mengembangkan kemampuan berbahasa. Konsep abstrak yang membutuhkan kemampuan kognitif juga terbentuk melalui bermain, dan menyerap dalam hidup anak sehingga anak mampu memahami dunia disekitarnya dengan baik.
Adapun manfaat dari permainan balok ini adalah :
1. Belajar mengenai konsep
Dalam bermain susun balok, akan ditemukan beragam konsep, seperti warna, bentuk, ukuran, dan keseimbangan. Dengan bermain balok anak-anak mengenal konsep lebih banyak – lebih sedikit, sama dan tidak sama, konsep angka dan bilangan serta sains, seperti menghitung, klasifikasi, gravitasi dan stabilisasi.Orangtua bisa mengenalkan konsep-konsep tersebut saat anak bermain susun balok.
2.Belajar mengembangkan imajinasi
Untuk membangun sesuatu tentunya diperlukan kemampuan anak dalam berimajinasi. Imajinasi yang dituangkan dalam karya mengasah kreativitas anak dalam mencipta beragam bentuk.
3.Melatih kemampuan berkomunikasi
Komunikasi diperlukan oleh anak manakala ia ingin menyatakan pendapat tentang sesuatu yang berhubungan dengan bangunan yang sedang dibuatnya.
4. Melatih kesabaran
Dalam menyusun balok satu demi satu agar terbentuk bangunan seperti dalam imajinasinya, tentu anak memerlukan kesabaran. Berarti ia melatih dirinya sendiri untuk melakukan proses dari awal sampai akhir demi mencapai sesuatu. Ia berlatih untuk menyelesaikan pekerjaannya.
5. Secara sosial anak belajar berbagi
Ketika bermain susun balok bersama teman, anak terlatih untuk berbagi. Misalnya, jika si teman kekurangan balok tertentu, anak diminta untuk mau membagi balok yang dibutuhkan. Perlahan tapi pasti, anak juga belajar untuk tidak saling berebut saat bermain.
6. Mengembangkan rasa percaya diri anak
Ketika anak bermain susun balok dan bisa membuat bangunan, tentu anak akan merasa puas dan gembira. Pencapaian ini akan menumbuhkan rasa percaya diri akan kemampuannya.
7. Melatih Kepemimpinan anak
Bila bermain dengan temannya, permainan ini dapat melatih kepemimpinan, inisiatif, perencanaan, mengemukakan pendapat, dan kemampuan mengarahkan orang lain. Permainan ini juga mengembangkan empati anak dengan menghargai hasil karya orang lain. Inilah yang merupakan bagian dari kecerdasan emosi anak.
8. Sebagai Kekuatan dan koordinasi motorik halus dan kasar
Balok adalah alat bermain yang berguna untuk mengembangkan fisik anak.
9. Mengembangkan pemikiran simbolik
Membangun balok-balok sangat penting bagi perkembangan kognitif anak.
10. Perlu Dampingan
Agar permainan ini terasa manfaatnya, Orangtua perlu mendampingi anak tetapi jangan mudah memberikan bantuan.
Agar permainan balok ini tampak menarik, kita perlu menambahkan alat bermain lain seperti boneka, mobil-mobilan, dan lain sebagainya.
C.    TAHAPAN PERKEMBANGAN PERMAINAN BALOK
Balok adalah potongan-potongan kayu yang polos (tanpa cat) sama tebalnya dan dengan panjang dua kali atau empat kali sama besarnya dengan satu unit balok.Semua anak akan melalui tahapan dalam bermain menggunakan balok :
1.      Membawa balok-balok berkeliling , anak-anak pada mulanya seringkali mengangkat balok sambil membawanya berkeliling, dengan demikian mereka belajar tentang balok misalnya berapa berat balok tersebut, bagaimana rasanya dan berapa banyak bisa diangkat sekali jalan.
2.      Memancang balok atau menidurkannya di lantai, kadang balok diletakkan mendatar di lantai tanpa bersinggungan satu sama lain, anak masih belajar karakter balok tsb, bagaimana meletakkan yang satu di atas lainyya untuk membuat menara. Jalan seringkali merupakan tradisi dari tahap bangunan lurus sampai membuat bangunan berikutnya.
3.      Cara baru menyambung balok : memagar, jembatan, pola-pola dekoratif dan kejelian membanding. Mulanya anak akan senang memagar dengan teknik baru, membuat pagar adalah suatu pengalaman yang menyenangkan, kemudian pagar dapat digunakan untuk permainan dramatik. Memagar mengarahkan anak-anak untuk mengenal bentuk-bentuk geometrik dan lapangan. Membuat jembatan dengan dua balok ditancapkan dalam posisi antara satu dan lainnya diberi jarak lalu jarak ini dihubungkan dengan satu balok lagi di bagian atasnya.
4.      Memberi nama bangunan, menggunakan dan mengembangkan bangunan, begitu mereka memiliki pengalaman, untuk umur 4 sampai 6 tahun, anak-anak mlai memberi nama bangunan yang mereka buat.
Secara lebih rinci, ada sembilan belas tahap anak dalam permainan balok ini antara lain sebagai berikut :
            Tahap 1 :  Tanpa Bangunan
Anak menggunakan balok, tetapi tidak membangun. Anak meneliticiri-ciri fisik dari balok dengan membuat suara-suara, memindahkan,menggerakkan, melakukan percobaan, dan memanipulasi balokdengan badannya sendiri, main mengisi dan mengosongkan.
Tahap 2 :  Susunan Garis Lurus ke Atas
Anak menumpuk atau menyusun balok-balok secara vertikal.
            Tahap 3 : Susunan Garis Lurus ke Samping
Anak menempatkan balok-balok bersisian atau dari ujung ke ujung dalam satu garis.
Tahap 4 : Susunan Daerah Lurus ke Atas
Anak membangun dengan cara menggabungkan tumpukan-tumpukanbalok dan/atau menumpuk garis demi garis (sisi demi sisi menumpuk).
Tahap 5: Susunan Daerah Mendatar
Anak mengkombinasikan barisan-barisan dari balok dalam daerah mendatar.
Tahap 6 : Ruang Tertutup ke Atas
Anak menempatkan dua balok sejajar yang berjarak danmenghubungkan diantara dua balok dengan satu balok di atasnya,membentuk lengkungan atau jembatan.
Tahap 7 : Ruang Tertutup Mendatar
Anak membuat bentuk seperti kotak terbuka dari empat atau lebih balok-balok.
Tahap 8  : Menggunakan Balok Untuk Membangun Bangunan TigaDimensi yang Padat
Anak membuat daerah mendatar dari balok dan menumpuk satu ataulebih lapisan dari balok; menyusun bangunan tiga dimensi yang penuhtidak berongga.
Tahap 9 : Ruang Tertutup Tiga Dimensi
Anak membuat atap pada bangunan seperti kotak yang terbuka;menjadi ruang tertutup tiga dimensi.
Tahap 10 : Menggabungkan/Mengkombinasikan Beberapa BentukBangunan
Anak menggunakan bermacam-macam kombinasi dari bangunan-bangunan garis lurus, dua dimensi (area), dan tiga dimensi (ruang);anak belum memberi nama apa yang dibangunnya.
Tahap 11 : Mulai Memberi Nama
Anak membangun satu bangunan dan memberi nama pada balok satu-satu sebagai “benda” walaupun bangunan atau bentuk balok itutidak seperti “benda” itu, tetapi tetap mewakili pikiran anak.
Tahap 12 : Satu Bangunan, Satu Nama
Anak memberi nama pada seluruh bangunan balok sebagai satu“benda;” satu bangunan merepresentasikan satu benda. Beberapa tahapan sebelumnya harus ada, jangan disilaukan oleh nama atau cerita.
Tahap 13 : “Bentukbentuk”
Balok diberi Nama Anak memberi nama “bentuk-bentuk " balok dalam satu bangunan mewakili “benda-benda”. Lebih dari satu balok digunakan untuk membentuk obyek (contoh: kursi).
Tahap 14 : Memberi Nama Obyek-obyek yang Terpisah
Anak membangun bangunan termasuk obyek-obyek yang terpisah;memberi nama pada masing-masing obyek tersebut.
Tahap 15 : Merepresentasikan Ruang Dalam
Anak membangun bangunan tertutup yang merepresentasikan ruangdalam; ruang dalam belum sempurna.
Tahap 16 : Obyek-obyek di dalam Ditempatkan di Luar
Anak membangun bangunan tertutup yang merepresentasikan ruangdalam dan ruang luar; obyek di dalam ditempatkan di luar.
Tahap 17 : Representasi Ruang Dalam & Ruang Luar secara Tepat
Anak membangun bangunan tertutup yang merepresentasi-kan ruangdalam dan ruang luar. Obyek-obyek di dalam dan di luar dipisahkansecara tepat.
Tahap 18 : Bangunan Dibangun Sesuai Skala
Anak membangun bangunan dengan “bentuk-bentuk” balok terpisah; beberapa pengertian tentang skala mulai terlihat dalam bangunan.
Tahap 19 : Bangunan Yang Terdiri Dari Banyak Bagian
Anak membangun secara rumit; terdiri dari ruang dalam, petunjuk, jalan, dan pengertian skala.














BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
1.      Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 6 persegi panjang , di mana setiap sisi persegipanjang berimpit dengan tepat satu sisi persegipanjang yang lain dan persegi panjang yang sehadap adalah kongruen. Bangun berbentuk balok dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti lemari berbentuk balok, televisi, speaker, ataupun bis. Terdapat 6 buah sisi yang berbentuk persegi panjang yang membentuk balok posisinyayakni sisi alas, sisi depan, sisi atas, sisi belakang, sisi kiri dan kanan.
2. Adapun manfaat dari permainan balok ini adalah :
1. Belajar mengenai konsep
2.Belajar mengembangkan imajinasi
3.Melatih kemampuan berkomunikasi
4. Melatih kesabaran
5. Secara sosial anak belajar berbagi
6. Mengembangkan rasa percaya diri anak
7. Melatih Kepemimpinan anak
            8. Sebagai Kekuatan dan koordinasi motorik halus dan kasar
9. Mengembangkan pemikiran simbolik
10. Perlu Dampingan
3. Adapun tahap perkembangan permainan balok yaitu :
Tahap 1 :  Tanpa Bangunan
Tahap 2 :  Susunan Garis Lurus ke Atas
                        Tahap 3 : Susunan Garis Lurus ke Samping
Tahap 4 : Susunan Daerah Lurus ke Atas
Tahap 5: Susunan Daerah Mendatar
Tahap 6 : Ruang Tertutup ke Atas
Tahap 7 : Ruang Tertutup Mendatar
Tahap 8  : Menggunakan Balok Untuk Membangun Bangunan Tiga Dimensi yang Padat
Tahap 9 : Ruang Tertutup Tiga Dimensi
Tahap 10 : Menggabungkan/Mengkombinasikan Beberapa BentukBangunan
Tahap 11 : Mulai Memberi Nama
Tahap 12 : Satu Bangunan, Satu Nama
Tahap 13 : “Bentukbentuk”
Tahap 14 : Memberi Nama Obyek-obyek yang Terpisah
Tahap 15 : Merepresentasikan Ruang Dalam
Tahap 16 : Obyek-obyek di dalam Ditempatkan di Luar
Tahap 17 : Representasi Ruang Dalam & Ruang Luar secara Tepat
Tahap 18 : Bangunan Dibangun Sesuai Skala
Tahap 19 : Bangunan Yang Terdiri Dari Banyak Bagian
B.     SARAN
Dari makalah ini, dapat kita terapkan permainan balok pada anak guna untuk mengoptimalkan perkembangan, kemampuan dan kecerdasan anak dalam berkognisi, berimajinasi dan kreatifitas anak. Tak hanya dari segi kognitif anak, dengan balok dapat melatih koordinasi antara motorik halus dan motorik kasar anak. Maka , dari itu sebagai guru haruslah kita bersama-sama mengembangkan potensi dan kemampuan anak melalui permainan balok.




DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment