A.
Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi di bidang Pendidikan di Indonesia
Di era globalisasi pada
masa sekarang ini, memaksa kita terkhusus masayarakat Indonesia untuk bisa
mengenal dan memahami berbagai perkembangan TIK. Berbagai kemudahan memperoleh
informasi dari berbagai penjuru dunia dapat kita nikmati dalam hitungan detik.
Dengan teknologi yang luas ini kita harus dapat memanfaatkannya. Diantara
teknologi informasi yang hampir disetiap tempat kita temukan adalah computer.
Sekarang computer sangat berkembang pesat hampir setiap tahun computer selalu
mengalami perkembangan. Orang bisa menggunakan computer dimana saja dirumah,
dikafe, disekolah, dan ditempat lainnya. Sedangkan model dan design dari
computer itu sendiri juga mengalami perkembangan. Komputer yang kita gunakan
sekarang ini tidak serta merta muncul begitu saja melainkan melalui proses yang
panjang dalam evolusinya.
Keadaan yang demikian, dimana sebuah teknologi
mampu merubah sesuatu yang belum tentu dapat dilakukan menjadi sebuah
kenyataan. Misalnya, kalau dahulu orang tidak dapat berbicara dengan orang lain
yang berada di suatu tempat yang berjarak jauh, maka setelah adanya telepon
orang dapat berbicara tanpa batas dan jarak waktu. Dari sinilah, semula dengan
ditemukannya berbagai perangkat sederhana, mulai dari telepon, yang berbasis
analog, maju dan berkembang terus hingga muncul berbagai perangkat elektronik
lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini berintegrasi satu dengan lainnya.
Teknologi komunikasi
yang telah ada merupakan sebuah jawaban dari adanya perkembangan zaman. Hal ini
terjadi karena semakin berkembang maju sebuah peradaban manusia maka teknologi
pun akan terus mengalami perkembangan untuk menyelaraskan pola peradaban
manusia itu sendiri. Untuk itu dalam makalah ini, penulis mencoba untuk
memaparkan mengenai.
Perkemmbangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dan segala hal yang menyangkut di dalamnya.
Secara jangka panjang, perkembangan TIK memberikan arti yang sangat positif,
namun di sisi lain, tidak sedikit pula yang membawa dampak negatif.
Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum
adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Jika dilihat pada
saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia
semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat
memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari
mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan
teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan
berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan
perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah
dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak
dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu,
berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Di Indonesia yang
notabenenya sebagai negara berkembang dimana ketersediaan infrastruktur
komunikasi yang masih minim mengakibatkan kesempatan setiap orang untuk
mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi terbatas. Ketersediaan
infrastruktur ini sangat terasa di daerah-daerah yang proses memperoleh
informasinya masih terbatas. Hal ini dikarenakan di Indonesia penyebaran
teknologi informasi dan komunikasi belum merata, sekarang ini hanya di
kota-kota besar sajalah yang sudah dengan mudah menikmati dan memanfaatkan
fasilitas yang tersedia. Dengan demikian perkembangan pendidikan pun menjadi
terhambat dan juga tidak merata.
Salah satu wadah yang
dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi di
Indonesia saat ini adalah internet. Di Indonesia terutama yang berada di
kota-kota besar sudah banyak masyarakat yang mempunyai akses internet, sehingga
pemanfaatan internet sebagai salah satu media pembelajaran dan pencarian
informasi dan pengetahuan dapat lebih maksimal walaupun akses internet di
Indonesia belum sepenuhnya dapat dirasakan semua orang.
Informasi melalui media
internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di
Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan menggunakan
media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola
belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki
kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi
dalam dunia pendidikan. Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu
pembelajaran distance learning. Metode distance learning merupakan suatu metode
alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini
diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat
keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Metode distance learning sangat
membantu siswa atau masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau ilmu-ilmu baru
dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk dipahami. Dalam pengaksesan
dan pemanfaatan metode ini, peran internet sangatlah diperlukan, karena melalui
internet seseorang dapat mengirim file atau meng-upload file yang ingin
dipublikasikan dan melalui internet juga seseorang dapat mengakses file yang
ingin dicari. Selain metode distance learning, masih banyak metode-metode lain
yang sangat membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,
diantaranya dengan adanya modul-modul pembelajaran gratis yang tersedia, portal
pembelajaran online,dan lain-lain.
Jika kita melihat ke
negara lain, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia bisa
dibilang cukup tertinggal. Peran pemerintah sangat diharapkan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di
Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat menyamaratakan perkembangan teknologi
informasi disemua daerah di negara ini. Pemerintah diharapkan dapat membantu
daerah-daerah yang penyampaian proses informasinya masih minim dan tidak hanya
fokus pada daerah atau kota-kota besar saja seperti yang terjadi pada saat
sekarang ini, karena pada kenyataannya peran daerah dalam mendukung
perkembangan teknologi informasi dan perkembangan pendidikan di Indonesia sangatlah
penting.
Dengan belum meratanya
penyebaran teknologi informasi akan berpengaruh terhadap proses perkembangan
pendidikan. Hal ini dikarenakan peran teknologi informasi di dunia pendidikan
sangatlah penting. Dengan adanya teknologi informasi segala macam ilmu
pengetahuan dan informasi dapat diterima dan didapatkan dengan mudah dan cepat.
Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan
komunikasi merupakan sektor yang paling dominan.
Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia
Indonesia pernah
menggunakan istilah telematika untuk arti yang sama artinya dengan TIK yang
dikenal saat ini. Encarata Dictionary mendeskripsikan telematics
telecomunication + information (teknologi+inormasi) meskipun sebelumnya kata
itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan
pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk
dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya
bidang pendidikan.
Ide untuk menggunakan
mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses
yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan
lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan
tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah
bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya.
Awalan e bermakna electronics yang secara
implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran indonesia telah memiliki sejarah yang
panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi
pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran
informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara
Kelemahan utama siaran
radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang
seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada
pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan
tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak)
memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran
radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah
(terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran
berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron
(real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan
utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat
yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan
pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain
aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan
lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini
B. Dampak positif dan negatif dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan
Dampak Positif Teknologi
Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan:
1.
Informasi yang dibutuhkan akan semakin
cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2.
Inovasi dalam pembelajaran semakin
berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses
pendidikan.
3.
Kemajuan TIK juga akan memungkinkan
berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak
mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.
Sistem administrasi pada sebuah lembaga
pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Tidak diragukan lagi,
transformasi informasi ini memiliki banyak manfaat positif, namun sayangnya
juga membawa berbagai dampak negatif diantaranya:
1.
Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah
terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena
semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan
melakukan kecurangan.
2.
Walaupun sistem administrasi suatu lembaga
pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu
kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3.
Salah satu dampak negatif televisi adalah
melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang
singkat (short span of attention).
Menurut pendapat para
pakar informasi, dampak negative dari berbagai fasilitas komunikasi, termasuk
internet, sama sekali tidak dapat dipandang sebelah mata, karena dampak negatif
tersebut sangat mempengaruhi aktivitas penggunanya. Berikut ini contoh
kejahatan maupun tindakan amoral yang paling banyak ditemui sebagai dampak negatif
TIK, diantaranya: Pornografi, Tayangan berupa kekejaman dan kesadisan,
Penipuan, Carding, Perjudian dan Ketergantungan.
Dampak negatif TIK
diatas dapat dicegah dengan cara-cara berikut:
1. Menegakkan fungsi
hukum yang berlaku, misalnya pembentukan chiber task yang bertugas untuk
menentukan standar operasi pengendalian dalam penerapan teknologi informasi di
instansi pemerintah. Hal ini meliputi keamanan teknologi, system rekap data,
serta fungsi pusat penanganan bencana.
2. Menghindari
penggunaan telepon seluler berfitur canggih oleh anak-anak dibawah umur dan
lebih mengawasi pemakaian ponsel.
3. Televisi:
·
Mewaspadai muatan pornografi, kekerasan,
dan tayangan mistis.
·
Memperhatikan batasan umur penonton pada
film yang tengah ditayangkan.
·
Mengaktifkan penggunaan fasilitas Parental
Lock pada TV kabel dan satelit.
·
Menghindari penempatan TV pribadi di dalam
kamar.
4. Komputer dan
internet:
·
Mewaspadai muatan pornografi digital
(online maupun offline).
·
Mewaspadai kekerasan pada game.
·
Cek history browser pada computer anak
untuk melihat apa saja yang sudah dilihatnya.
·
Menggunakan program filtering dan Parental
Control.
·
Meletakkan computer pada tempat yang dapat
diawasi, hindari penempatan computer di dalam kamar.
·
Jika terpaksa meletakkan computer dalam
kamar anak, jangan melengkapinya dengan fasilitas internet.
4.
Perbanyak buku yang bersifat edukatif di
rumah.
6.
Gambar 1.1. Penggunaan PC per 100 Penduduk
8.
Gambar 1.2. Penggunaan Internet per 10000 Penduduk
Disamping Teknologi
informasi memiliki manfaat yang sangat banyak. Tapi, selain itu masih banyak
kendala dalam penerapan aplikasi teknologi informasi itu sendiri. Diantaranya :
1.
Kurangnya ketersediaan sumber daya
manusia
2.
Kurang siapnya proses transformasi
teknologi
3.
Belum memadainya infrastruktur telekomunikasi
4.
Belum memadainya perangkat hukum yang
mengaturnya
5.
Memerlukan biaya yang cukup tinggi
6.
Belum meratanya jaringan di seluruh
Indonesia
C. Pemecahan masalah yang dihadapi oleh
dunia pendidikan dalam menyikapi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi
Seperti teknologi lain
yang telah hadir ke muka bumi ini, TI juga hadir dengan dialektika. Selain
membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat membawa masalah.
Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendalikan telah
membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan merusak moral.
Karenanya, penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan. Etika yang
terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall terkuat dalam menghadang
serangan informasi yang tidak berguna.
Masalah lain yang muncul
terkait asimetri akses; akses yang tidak merata. Hal ini akan menjadikan
kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah
dengan dukungan sumberdaya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan
sumberdaya yang terbatas. Ada sebuah Survei yang dilakukan di tiga
kota/kabupaten di Propinsi DI Yogyakarta terhadap 298 siswa dari 6 buah SMU
yang berbeda menunjukkan bahwa akses terhadap komputer dan Internet di daerah
kota Yogyakarta jauh lebih baik dibandingkan dengan daerah pinggiran (Kabupaten
Bantul dan Gunungkidul). Jika hanya sekolah swasta yang dianalisis, kesenjangan
ini menjadi sangat tinggi. Akses siswa SMU swasta di Kota Yogyakarta terhadap
komputer dan Internet secara signifikan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
siswa SMU swasta di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul. Minimal, hal ini
memberikan sinyal adanya kesenjangan digital antar kelompok dalam masyarakat,
baik dikategorikan menurut lokasi geografis maupun tingkat ekonomi.
Data Departemen
Pendidikan Nasional menunjukkan bahwa sebanyak 90% SMU dan 95% SMK telah
memiliki komputer. Namun demikian, kurang dari 25% SMU dan 10% SMK yang telah
terhubungan dengan Internet. Di tingkat perguruan tinggi, data Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi menunjukkan bahwa kesadaran dalam pemanfaatan TI
dalam proses pembelajaran masih sangat rendah. Analisis terhadap proposal
teaching grant, baru 29,69% yang memanfatkan media berbasis teknologi komputer.
Ketersedian media berbasis teknologi informasi juga masih terbatas. Hanya
15,54% perguruan tinggi negeri (PTN) dan 16,09% perguruan tinggi swasta (PTS)
yang memiliki ketersediaan media berbasis teknologi informasi. Sekitar 16,65%
mahasiswa dan 14,59% dosen yang mempunyai akses terhadap teknologi informasi.
Hasil survei yang melihat pemanfaatan TI pada tahun 2004 menunjukkan bahwa baru
17,01% PTN, 15,44% PTS, 9,65% dosen, dan 16,17% mahasiswa yang memanfaatkan TI
dengan baik. Secara keseluruhan statistik ini menunjukkan bahwa adopsi TI dalam
dunia pendidikan di Indonesia masih rendah.
Tulisan singkat ini
dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan:
1.
Bagaimana seharusnya kita memandang TI,
termasuk potensi apa yang ditawarkan oleh TI; dan
2.
Bagaimana peran TI dalam
modernisasi/reformasi pendidikan.
Untuk masalah
kesenjangan ini, semua pihak pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM),
dunia pendidikan, dan industri dapat mulai memikirkan program untuk
meningkatkan dan memeratakan akses terhadap teknologi informasi di dunia
pendidikan. Program yang difasilitasi oleh Sekolah 2000 (www.sekolah2000.or.id)
dengan membagikan komputer layak pakai ke sekolah-sekolah adalah sebuah contoh
menarik. Tentu saja program seperti ini harus diikuti dengan penyiapan
infrastruktur lain seperti listrik dan telepon. Pelatihan-pelatihan untuk
meningkatkan melek (literacy) TI juga pintu masuk lain yang perlu dipikirkan
untuk meningkatkan pemahaman terhadap potensi TI, yang pada akhirnya diharapkan
meningkatkan kesadaran. Tanpa kesadaran pemanfaatan TI tidak optimal, dan yang
lebih mengkhawatirkan lagi sulit untuk berkelanjutan (sustainable). Dalam
kaitan ini, program untuk peningkatan kesadaran yang berkelanjutan seperti
pendidikan berkelanjutan lewat berbagai media (pelatihan konvensional dan media
massa) dan lomba website sekolah (seperti yang diadakan oleh Sekolah2000 setiap
tahun) merupakan sebuah alternatif yang perlu dipikirkan.
Lampiran
SIMPULAN
Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Akan tetapi semua itu tidak terlepas dari sisi negatifnya seperti yang telah dijelaskan diatas.
Sungguh sangat disayangkan, seiring dengan berkembangnya era globalisasi di negara kita (Indonesia) masalah teknologi informasi dan teknologi masih belum merata atau masih ada kesenjangan. Untuk itu, semua pihak harus mulai memikirkan program untuk meningkatkan dan memeratakan akses terhadap teknologi informasi di dunia pendidikan. Contohnya: Pemerintah membagikan komputer layak pakai ke sekolah-sekolah yang tertinggal (jauh dari akses informasi, mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan melek (literacy) dan pemahaman terhadap potensi TI, mengadakan lomba website sekolah dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment